Lebak, Transnews- Kepala Daop Wiljayah I PT KAI Jakarta, Dadan Rusdiansyah saat meninjau Stasiun Rangkasbitung Rabu (22/8/19) mengungkapkan, Stasiun Rangkasbitung adalah salahsatu stasiun bersejarah peninggalan zaman kolonial yang yang bangunannya termasuk dalam konservasi cagar budaya.
“Disamping bangunan bersejarah, secara fungsi stasiun Rangkasbitung masih aktif berfungsi memberikan layanan penumpang turun dan naiknya calon penumpang,” jelasnya.
Dalam rangka meningkatkan mutu layanan, kata Dadan, PT.Kereta Api Indonesia berupaya terus memaksimalkan, mengintegrasikan konsep penataan stasiun dengan pemerintah Kabupaten Lebak.
“Konsep tersebut adalah salah satu pendekatan yang di upayakan, PT. KAI juga akan menambah jadwal keberangkatan dari Rangkasbitung – Tanah Abang menjadi 26 kali pergi pulang pada setiap harinya,” Paparnya.
Penambahan jadwal keberangkatan ini,kata Dadan, di dukung oleh masuknya double track dari Maja – Rangkasbitung dan segera akan di operasikan setelah usai pembangunan.
Ditambahkanya, Pemerintah Kabupaten Lebak dan PT. KAI akan bersinergi terus dalam penataannya, membangun tata kelola Stasiun Rangkasbitung-Pasar Rangkasbitung-Terminal Sunan Kalijaga. Dalam perencanaannya PT. KAI akan membangun lokasi area Parking Roda dua (2) dan Roda empat (4) di dekat stasiun.
“Upaya ini dilakukan guna menjaga keindahan dan kenyamanan bagi para penumpang kerta Comuter Line maupun kereta Api Lokal serta masyarakat dalam berbelanja di pasar rangkasbitung,”ujar Dadan. (Up/Herawati)