Sosok Nawardi, misalnya, mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu selama ini memang dikenal akrab dengan para kiai pesantren dan tokoh masyarakat.
‘’Beliau Nawardi memang santri. Anak-anaknya juga santri. Selain itu, sudah sangat lama berkecimpung di aktifitas pergerakan dan politik. Pernah menjadi anggota DPRD Jatim dan dua periode di DPD RI. Beliau juga kelahiran Madura. Jadi, sangat wajar mendulang suara tebal. Sebab, modal sosialnya sudah sangat kuat,’’ paparnya dikonfirmasi, Selasa (12/3/2024).
Justru, lanjut dia, terasa aneh kalau sampai Nawardi tidak banyak mendapatkan dukungan. “Sebaliknya, rasanya tidak rasional kalau tidak memiliki modal sosial besar, kemudian mendapat banyak suara,’’ sambung Qudus.
Demikian juga dengan La Nyalla. Mantan ketua Kadin Jatim itu sudah jauh lebih lama dikenal masyarakat. Jejaringnya juga luas. “Jadi, baik Pak Nawardi dan Pak Nyalla, keduanya memang memiliki kompetensi,’’ pungkasnya.
Kendati begitu, kepastian calon terpilih DPD RI dan kepastian angka raihan suara tersebut bukan hasil rekapitulasi resmi KPU Provinsi Jatim. Kepastiannya, tentu masih harus menunggu penetapan resmi KPU Pusat yang dijadwalkan paling akhir pada 20 Maret mendatang