Keempat, memberikan edukasi tentang cara menjaga kebugaran jasmani dan rohani, dan ke lima, memberikan pendidikan perencanaan karir untuk anak-anak usia sekolah menengah atas.
Ditambahkan Aghus Sifaq, bahwa program relawan UNESA menyasar anak-anak dengan trauma healing dan psikoedukasi serta pemainan-permainannya, kemudian pelajar SMA/SMK/MA lewat program perencanaan karirnya dan masyarakat umum lewat mitigasi kebencanaannya. tuturnya.
Sementara itu, Reza Dwi Ramadhan ketua tim relawan UNESA menyatakan, sebelum berangkat, timnya sudah mendapatkan pembekalan secara internal di SMCC dalam tiga bulan terakhir. Lagipula, sudah sering melakukan aksi kemanusiaan di berbagai daerah yang terdampak bencana. “Sebelum berangkat, kami sudah siap, baik secara fisik maupun psikis,” ujarnya.
Agar bisa berangkat, lanjutnya, tidak bisa sembarang. Namun, timnya tentu harus punya pengalaman dan track record dalam bidang psikoedukasi dan kebencanaan. Selain itu, harus mengantongi surat izin dari orang tua, melakukan Swab PCR dengan hasil negatif, dan sudah melakukan vaksinasi minimal dosis pertama.
“Semoga saja nanti aksi kolaborasi ini bisa bermanfaat bagi masyarakat di sana, dan tetep terjalin sinergi antara UNESA dan Unair dalam mengabdi dan berkontribusi untuk bangsa negara ke depannya. Misi kolaborasi begini, sudah tak ada lagi bendera kampus, tapi kami bersama-sama membawa bendera kemanusiaan,” tambahnya.
Relawan Bakti Kepulauan Masalembu, keberangkatannya terbagi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama yaitu tim dari Unair yang bertolak ke Masalembu pada Kamis, (18/11/2021). Tim tersebut melakukan survey lokasi dan menyiapkan segala perlengkapan di sana.