“Bagaimana sebetulnya jihad Bil maal ini menjadi bagian penting dari gerakan seluruh santri, gerakan seluruh masyarakat, gerakan kita semua, “wajahidu bi amwalikum wa anfusikum fisabilillah,” katanya.
Menurut Gubernur Khofifah yang dilakukan inisiator Warung Bebek Sinjay juga mencerminkan perjuangan Nahdlatut Tujjar. Yaitu bagaimana awal dari para saudagar bersatu dan menjadi cikal bakal berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama.
“Kalau berangkat dari sebelum Nahdlatul Ulama lahir maka Nahdlatut Tudjar lebih dulu lahir,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Jatim ini juga mengulik penamaan ‘warung’ pada rumah makan bebek goreng asal Bangkalan Madura ini. Meskipun luasan area Warung Bebek Sinjay ini melebihi restoran atau rumah makan, pemiliknya tetap menggunakan nama warung untuk rumah makannya.
Bahkan Gubernur Khofifah menyebut Hj. Muslihah, pemilik usaha warung bebek sinjay, merupakan santri memiliki pola pikir ketawadhukan.
“Akhirnya, beliau memilih keberuntungan dengan menggunakan nama warung dipercaya lebih mujur,” sebutnya.
“Insyaallah memberi manfaat untuk masyarakat, karena sering digunakan untuk pengajian. Jadi ini manfaatnya terasa. Berapa tenaga kerja yang direkrut warung ini berapa omsetnya seiring dengan penggunaannya untuk kegiatan sosial keagamaan,” pungkasnya. (lrfak)