Kota Bandung,transnews.co.id-Berdasarkan data periode 14 hingga 20 September 2020, terdapat beberapa perkembangan yang baik dalam penanganan COVID-19 di Jawa Barat.
Demikian dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengikuti rapat koordinasi (rakor) bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Republik Indonesia (RI) Luhut Binsar Pandjaitan melalui videoconference dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (24/9/20).
Dari periode tersebut, lanjut Emil sapaan akrab Ridwan Kamil,terdapat tiga daerah Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar, hanya satu dari wilayah Bodebek yakni Kota Bekasi, sementara dua lainnya adalah Kabupaten Karawang dan Kota Cirebon.
Emil memaparkan bahwa tingkat kematian akibat COVID-19 (case fatality rate) di Jabar menurun. Angka kesembuhan (recovery rate) pun meningkat.
“Sebelum ada koordinasi dari Pak Menko itu, (tingkat kematian akibat COVID-19) di Jabar 2,4 persen, sekarang di angka 1,88 persen. Recovery rate sebelumnya di angka 53 persen, sekarang sudah membaik menjadi 59 persen (58,91 persen) dan ini sudah membaik secara umum,” kata Kang Emil.
Kondisi ini,kata Emil tentu menjadi penyemangat bagi tim yang sekarang dikoordinasikan oleh Pak Menko,” tambahnya.
Rakor juga dihadiri Kepala BNPB, Gubernur DKI Jakarta, Kapolda Jabar, Pangdam III/Siliwangi, dan para kepala daerah lain se-Jabodetabek.
Sementara itu, Menko Marves RI sekaligus Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau agar masyrakat tidak berkerumun di tempat makan dan cafe, khususnya di wilayah Jabodetabek,”himbaunya. (Nas) ***