Untuk membumikan kembali sosok Tirto, namanya akan diabadikan menjadi sebuah jalan di Kota Bogor. “Nama beliau Insya Allah besok akan diresmikan sebagai nama jalan di pusat Kota Bogor. Mudah-mudahan bisa terus menginspirasi teman-teman jurnalis dan masyarakat lainnya. Beliau wafat di usia yang masih sangat muda, sebelum 40, tetapi auranya, ceritanya mengalir terus. Insya Allah hingga akhir zaman nanti. Mudah-mudahan menginspirasi,” jelas Bima.
Di tempat yang sama, Guru Besar Ilmu Sejarah pada Departemen Sejarah dan Filologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Prof. Nina Herlina mengungkapkan bahwa RM Tirto Adhi Soerjo dianugerahi gelar pahlawan nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 85/TK/2006 pada 3 November 2006.
“Alasan utama penganugerahan gelar itu adalah RM Tirto Adhi Soerjo merupakan pionir pers nasional dengan menerbitkan Medan Prijaji yang didistribusikan secara nasional. Melalui surat kabar harian milik pribumi inilah perjuangan Indonesia dalam meraih kemerdekaan diberitakan secara luas,” ungkap Prof Nina.
Nina juga mengaku bangga dan bersyukur ketika Wali Kota Bogor Bima Arya menginisiasi RM Tirto Adhi Soerjo sebagai nama jalan. “Sebagai pahlawan nasional, nilai-nilai kejuangannya harus dilestarikan, disosialisasikan dan diwariskan kepada generasi muda.
“Mengabadikan RM Tirto Adhi Soerjo sebagai nama jalan merupakan upaya pemerintah untuk memberi penghargaan atas jasa-jasanya kepada bangsa dan negara. Kedua, agar generasi milenial dapat mengenang perjuangan RM Tirto Adhi Soerjo dan mendapat inspirasi bagaimana berbakti kepada bangsa dan negara,” terangnya.