Bandung, Transnews- Direktur RSKIA Kota Bandung Taat Tagore saat kegiatan Bandung menjawab di Balai Kota Bandung Selasa (20/8/19) menjelaskan,Proses pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung telah mencapai 95 persen. “Rencananya, Desember mendatang tuntas dan pada Januari 2020 sudah beroperasi,” Terangnya.
Taat Tagore menjelaskan, perkembangan pembangunan RSKIA di Jalan Wahid Hasyim Kota Bandung, sudah mencapai 95%. Sisa 5% tinggal tahap finishing seperti pemasangan meubel, aksesoris ruangan, alat kesehatan dan sebagainya,” ungkapnya.
Kata Tagore, RSKIA memiliki luas bangunan 47.000 m² dan berdiri di atas lahan seluas 7.433 m2 tersebut, akan diisi sebanyak 500 tempat tidur dan 15 lantai termasuk 2 lantai basement.
Pembangunan RSKIA kata Tagore, menghabiskan dana sekitar Rp750 miliar, rencananya akan beralih operasi dari RSKIA menjadi RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah). Sebab dengan berbagai kecanggihan teknologi dan luas rumah sakit, menjadi acuan untuk meningkatkan pelayanan dari khusus ibu dan anak manjadi untuk umum.
Menurutnya, RSUD pertimbangan yang utamanya itu kebutuhan masyarakat. Selain itu, bangunan yang sedemikian besar, mulai tempat tidur yang banyak. Mungkin kalau hanya ibu dan anak banyak yang kosong. Begitu juga bagi para dokter,” katanya.
“Nanti akan melayani penyakit dalam, bedah, pelayanan mata, THT (Telinga Hidung Tenggorokan), pelayanan saraf, bahkan ruang jantung kita siapkan,” ujar Taat.
Dikatakannya, nantinya RSKIA Kota Bandung juga akan melayani peserta BPJS Kesehatan. BPJS berlaku, semua pelayanan bisa masuk.