MORUT, SULTENG – TRANSNEWS.CO.ID – Akibat luapan air sungai yang menerjang sejumlah Desa di wilayah Kecamatan Mamosolato beberapa waktu lalu, ruas Jalan Trans Sulawesi rusak parah. Sejumlah elemen masyarakat pengguna jasa jalan tersebut meminta Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) turun tangan.
Pantauan crew TeransNews.co.id di daerah itu, ditengarai ruas jalan penghubung antara Kecamatan Mamosolato dan Bungku Utara ambruk dan nyaris tidak dapat dilalui.
Kondisi itu tampak terlihat jelas disejumlah titik. Adapun yang dimaksudkan antara lain, jalan Trans Sulawesi tepatnya di Desa Tananagaya, Desa Momo, dan Deaa Kolo Atas.
Sementara untuk wilayah Kecamatan Bungku Utara, dapat disaksikan disepanjang jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Tirongan Atas, Desa Pokeang, Desa Oppo, dan Desa Woomparigi.
Selain kondisi jalan yang rusak parah, terdapat 1 (satu) unit jembatan yang terletak di Desa Woomparigi juga Ambruk diterjang banjir. Akibatnya aktivitas ekonomi masyarakat di tiga desa (Desa Tambara Bone, Desa Uwemasi dan Desa Taronggo) ikut terganggu.
Sekedar diketahui, saat ini Warga 3 Desa tersebut jika hendak melalui jalan tersebut, terpaksa harus menggunakan rakit penyeberangan yang juga sangat beresiko tinggi terhadap keselamatan jiwa saat hendak menyeberangi sungai itu.
Terkait kondisi jalan tersebut sejumlah elemen pengguna jalan dan tokoh masyarakat meminta) Gubernur Sulteng Longki Djanggola segera turun tangan.
Seperti yang diungkap salah seorang aktivis Direktur Eksekutif LSM Jari Indonesia Andi Samsu Alam.
Andi meminta agar Gubernur Sulteng Bapak Longki, proaktif melakukan upaya perbaikan kondisi jalan Trans Sulawesi yang rusak parah, sebelum jatuhnya korban baru.
“Apalagi jembatan Woomparigi merupakan satu-satunya akses penghubung 3 Desa tetangga, “pungkas Andi. (AL/Rd)