Ditempat yang sama, Padmono Wisnugroho Anggota dprd sekaligus pembina SWI menyampaikan, ” Dari sisi politis dan ekonomi ratu Kalinyamat sudah menjalankan politik bebas aktif, Yaitu bebas berdagang dengan siapa saja dan dengan negara mana saja, terbukti ada pelabuhan besar di Jepara pada masanya dimana pelabuhan tersebut untuk meningkatkan perekonomian, ” Tutur Wisnu.
Ratu Kalinyamat pernah menyerang Portugis dan dikejar sampai ke Malaka hingga ke Aceh, jiwa nasionalisme untuk rakyatnya sudah tertanam. Selain Putri dari kerajaan Demak, Ratu Kalinyamat memiliki pemikiran yaitu harus merdeka dari rongrongan dan penjajahan asing.
“Masalah ekonomi bisa menjalin kerja sama dengan siapa saja, tapi ketika ada orang asing yang ingin memiliki, ingin menjajah, ingin mengatur kita,
mereka harus di usir, Itu sebagian jiwa kepahlawanan dari ratu Kalinyamat, ” Terang wisnu.
Ratu Kalinyamat skala nya sudah internasional pada jamannya, bukan hanya untuk bumi jepara pergerakanya, tapi untuk seluruh nusantara.
Lebih lanjut Pembina SWI mengatakan, ”
Kita harus bisa mentauladani Ratu Kalinyamat sebagai tokoh yang budho sinja lungkar busono, Banyak masyarakat yang mengartikan bahwa ratu Kalinyamat meninggal kan urusan dunia, bukan hanya meninggalkan urusan dunia, lebih dari itu.
Dengan lungkar busono Ratu Kalinyamat telah mengorbankan semua harta kekayaan nya untuk masyarakat jepara, semua hartanya ditinggal kan untuk membangun armada, membangun perekonomian dan masih banyak lainnya pengorbanan untuk jepara khusunya.