Kalbar, Transnews.co.id – Petani di Dusun Sungai Terumbu Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya sumringah. Sejak beberapa bulan lalu, puluhan petani di sana mengikuti Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP), persisnya Sekolah Lapang Daerah Irigasi (SL DI).
Hasilnya pun cukup signifikan. Kompetensi mereka terkait pertanian meningkat dari sebelum mengikuti sekolah lapang. “Pemahaman petani di Daerah Irigasi Nipah Panjang lebih meningkat sekarang. Lebih efektif ketika mereka akan memulai musim tanam, karena sudah banyak pengetahuan yang merek serap,” ujar Koordinator SL DI setempat, Citra Oktafiani melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (30/10).
Citra mengatakan pelatihan diikuti 20 peserta dari Kelompok Tani Sepakat Mekar B, dengan rincian 4 orang perempuan dan 16 laki-laki. Dia menjelaskan dalam SL DI, peserta mendapat sejumlah materi. Yakni menyangkut identifikasi masalah, persiapan lahan, hingga penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) pada lain.
Dia memaparkan, salah satu materi yang diberikan yakni mengenai bagaimana melakukan uji lahan. Petani diberikan pemahaman soal bagaimana mengetahui jumlah pupuk yang seharusnya dipakah di lahannya, sehingga penerapan pupuk lebih berimbang. “Selain itu dapat menghemat pengeluaran, menekan kerusakan lingkungan dan produksi sesuai target,” katanya.
Ada pula kegiatan praktik antara lain turun ke sawah untuk mengambil contoh tanah dengan cara yang benar, selanjutnya dianalisa oleh masing-masing kelompok. Tujuannya, untuk mengetahui kandungan NPK tanah sawah yang dianalisa menggunakan PTUS apakah termasuk kategori sangat rendah, rendah, sedang dan tinggi. “Dengan begitu peserta bisa membedakan bahwa pupuk itu palsu atau tidak,” cetus dia.