Beberapa kali bahkan digelar di Banyuwangi. Tahun kemarin dilaksanakan di salah satu pura dan sahur bersama di desa pinggiran hutan.
“Cukup sering saya di Banyuwangi,” terangnya.
Sementara itu, Ipuk Fiestiandani mengapresiasi kehadiran Sinta Nuriyah ke Banyuwangi.
“Sungguh kami sangat bahagia di Banyuwangi mendapatkan perhatian dari Bu Nyai. Ini menjadi spirit bagi kami semua,” ungkapnya.
Banyuwangi, lanjut Ipuk, berusaha untuk terus memberikan pelayanan inklusif bagi semua kalangan.
Desentralisasi pelayanan publik untuk menjangkau seluruh masyarakat, digitalisasi untuk mempermudah akses hingga penguatan ketahanan sosial lainnya.
“Segmentasi perempuan dan keluarga juga menjadi perhatian kami. Kami menyiapkan ruang rindu sebagai ruang konsultasi bagi perempuan, penanganan stanting hingga ibu hamil resiko tinggi,” jelas Ipuk.