“Disinilah awal mulanya kita dan rekan-rekan Pemuda Gongli memutuskan untuk mengembangkan potensi yang ada dengan memiliki kecintaan terhadap seni dengan ide membuat berbagai kerajinan tangan,”tuturnya
Disinggung soal pemasaran,Wahidin mengaku sudah menggunakan metode pemasaran secara Online atau bisa datang langsun ke lokasi kerajinan.
“Alhamdulillah untuk penjualannya kami juga melayani pemesanan via Online dan ada juga yang langsung mendatangi bengkel produksi tepatnya dikampung Cibungur RT 05 RW 04 Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong Kabupaten Garut,” ungkap Wakidin sambil mempromosikan buah karyanya itu.
Wahidin mengaku bangga ketika hasil produk buatannya dapat dikenal oleh masyarakat luar daerah Kabupaten Garut meskipun peralatan bahan baku dan pengolahannya yang masih terbilang sederhana.
Diakui Wahidin semua itu dilakukan dengan sepenuh hati dan semata mata kecintaan terhadap seni. Padahal hanya bermodalkan alat sederhana dengan menggunakan Pisau Raut, Golok, Gergaji serta alat pahat, potongan Bambu bisa dibentuk menjadi beberapa kerajinan tangan.
Wahidin menambahkan dalam setiap harinya tim Work Gongli selalu produksi kerajinan tangan berbagai jenis. Mulai dari pembuatan gelas dan teko karakter. Setiap kerajinan dibandrol dengan harga bervariatif,dimulai dari harga 60 ribu hingga 500 ribu Rupiah,1 paket (isi 6 gelas dan 1 nampan)
Wahidin beserta rekan-rekan berharap kreasi seni ukiran bambu yang digelutinya bisa berkembang sebagaimana yang diharapkan meski masih disituasi pandemi. Masih banyak potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan dan dikembangkan dikecamatan Talegong asalkan mau dan semangat untuk berkreasi dan berkarya.