Sidik Jari Rusak, Tim DVI Terus Berupaya Temukan Identitas Korban Meninggal Akibat APG Gunung Semeru

Lumajang, Transnews.co.id – Hingga saat ini, dari sejumlah 43 korban meninggal akibat bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru yang ditemukan, beberapa korban masih dalam proses identifikasi di rumah sakit. Namun, hampir semua identitas korban APG masih sulit diidentifikasi, hal ini lantaran sidik jari yang rusak.

“Hampir semua jenazah tidak bisa dikenali sidik jarinya, sehingga ada teknis-teknis lain yang dilakukan oleh tim Forensik Polri,” kata Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) saat dimintai keterangan, di Posko Kantor Desa Penanggal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021).

BACA JUGA :  Sungai Menjangan Meluap, Masyarakat Lumajang Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Bunda Indah juga mengatakan, bahwa Tim forensik Polri akan terus melakukan upaya-upaya dalam menemukan identitas korban yang telah ditemukan.

“Tadi malam saya menemui Tim forensik Polri yang di rumah sakit, dan mereka terus bekerja keras melakukan apapun yang terbaik untuk mengenali korban meninggal yang ditemukan,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa Tim SAR gabungan hingga saat ini juga terus melakukan pencarian korban hilang akibat bencana APG Gunung Semeru.

BACA JUGA :  Ambruk Akibat Erupsi Semeru, Jembatan Geladak Perak akan Dibangun Lagi dengan Konstruksi Berbeda

“Evakuasi terus berlangsung setiap hari, biasanya sampai jam lima sore, ketika cuaca tidak memungkinkan lagi Tim SAR dan relawan berhenti berkerja,” katanya.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com

Pos terkait