Terdapat juga Ulebalang lain yang terkenal Teuku Paya Ulebalang Mukim Paya dan Lambada, beliau adalah anggota Dewan Delapan yaitu 8 pembesar Aceh yang melakukan lobi melawan Belanda di Penang. Ketika Perang Aceh terjadi, Teuku Paya mengirimkan surat kepada Presiden Amerika U.S. Grant (1869-1877) dan kepada Presiden Perancis (1873-1879) Marshal Mc Mahon.
Terdapat situs sejarah pemakaman para pembesar kesultanan Aceh Darussalam di Gerbang Jalan Tol Kajhu Cot Paya Aceh Besar, kompleks situs purbakala berusia ratusan tahun tersebut saat ini dalam kondisi terancam hilang dan musnah oleh proyek jalan tol.
Sementara itu Kapolsek Baitussalam Ipda Safrizal S.Sos, yang meninjau ke lokasi menyatakan bahwa kawasan situs sejarah wajib dijaga sehingga proyek dapat berlanjut tanpa mengenai kawasan situs sejarah. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya. Melanjutkan pembangunan penting, tapi menghormati nenek moyang yang telah berjuang untuk bangsa Ini juga tidak kalah pentingnya,” kata Kapolsek Baitussalam.
Ketua Peusaba meminta semua pihak agar belajar dari penemuan situs purbakala dalam pembangunan proyek jalan tol Pandaan Malang di Jawa Timur yang menggeser jalan tol untuk menyelamatkan situs, sehingga Peusaba berharap Kapolsek dan Muspika Baitussalam bersama pihak proyek jalan tol juga dapat menyelamatkan situs sejarah di proyek Jalan Tol Kajhu.
“Jangan memindahkan dan merusak situs sejarah atau akan kualat dan tertimpa bala bencana,” tegas Ketua Peusaba Mawardi Usman.*** (Mel)