TN. JAKATA l — Perang Total yang digaungkan Moeldoko selaku Ketua TKN 01 pada pilpres 2019 ini nampaknya memiliki efek domino pada kebijakan politik pemerintah yang menjadi petahana.
Banyak tokoh lawan politik yang dianggap berseberangan dengan petahana, dengan memanfaatkan kekuasaannya, memperkarakan lawan politik hingga memenjarakannya.
“Jangan hina kami para purnawirawan dengan makar. Kami punya apa? Saat ini persis menjelang 1965. Para ulama ditangkapi, dibunuh, dan muncul dewan jendral yang ujungnya para jendral Angkatan Darat dibunuh dan di buang di lubang buaya!” begitu ujar mentan Kasum TNI, Letjen (purn) Soeryo Prabowo di acara jumpa pers soal bantahan atas tuduhan kepada May Jen TNI (purn) Soenarko, Jumat (31/5/19) sore di hotel Century, Senayan, Jakarta.
Masih kata Soeryo Prabowo, Soenarko punya anak tiga, belum sekali pun ia tunggui kelahirannya.
“Beliau terus bergelut membela negara. Saya kira dengan Menkopolhukam pun lebih banyak jam terbangnya Soenarko berjuang membela negara di medan tempur!” katanya lagi.
Mantan Kasum itu mengakhiri kata sambutannya dengan kata-kata tegas; “Kalian punya segalanya, tapi jangan hina dan fitnah kami para purnawirawan yang turut punya andil membela negara.” — **** (PG)