Depok, transnews.co.id – Acara debat kedua Kandidat Calon Wali dan Wakil Wali Kota Depok yang tayang di INews TV, Jakarta pada Kamis (14/11) malem mendapat tanggapan dari Komunitas Margonda 54 (M54).
Koordinator M54, Yasser menyebut debat kedua yang mengusung tema Sosial dan Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) banyak disalahartikan pasangan nomor urut 2, Supian Suri – Chandra Rahmansyah.
“Dengan beberapa sub topik yakni kesehatan, sosial budaya dan kearifan lokal, migrasi dan pertumbuhan penduduk, pendidikan dan ketahanan keluarga, debat kali ini pasangan SS-Chandra terlalu banyak salah pengertian,” kata Yasser.
Yasser menyebut debat kedua berjalan menarik karena diisi penyampaian program, tanggapan dan adanya misspersepsi maupun perbedaan sudut pandang diantara para kandidat.
Yang paling menarik menurut Yasser adalah isu tentang pembangunan SDM dan Kepemudaan Kota Depok dimana Supian Suri mengatakan KNPI tidak dilantik Wali Kota Depok karena tidak mendukung pemerintah.
“Ada misspersepsi yang dikatakan pak SS. Ini bahaya dalam ruang publik statemen seperti ini. Karena nyatanya KNPI Depok tetap dilantik walau tidak dihadiri Walikota (karena agenda lainnya) dan tetap saja KNPI Depok mendukung dan menjalankan program pemda Depok,” ujarnya.
Yasser mengatakan apa yang disampaikan oleh Supian Suri itu buruk, karena ia pun berada dalam posisi sebagai Sekda Depok, pada waktu KNPI Depok dilantik tapi ia juga tidak mau hadir. “Anda juga tidak mau datang pak Sekda,” katanya.
Yasser yang juga anggota KNPI Depok dan Ketua GPII berharap Supian Suri harus lebih wise sebagai calon kepala daerah karena pemuda didepok itu kreatif dan adaptif serta kuat berjuang.