Agung Wedha diketahui juga mempunyai teknologi smart irigation yang dikendalikan dengan android.
“Hal itu memberikan efisiensi yang luar biasa, yakni efisiensi waktu, ruang dan uang. Efisiensi itu merupakan kunci dalam meningkatkan produktifitas,” katanya.
Dalam kesempatan itu Dedi menyarankan agar Agung mempatenkan teknologi temuannya itu. Setelah dipatenkan suatu saat nanti bisa dikomersialkan dengan diproduksi secara massal.
“Smart farming dengan teknologi smart irigation ini luar biasa efisiensinya. Apalagi alatnya cukup murah. Hanya sekitar 5 jutaan. Suatu saat nanti kalau orang sudah pada tahu alat ini pasti permintaan banyak,” jelasnya.
Kepala BPPSDMP ini mengaku akan mensupport penuh Agung Wedha dengan komunitas Petani Muda Keren (PMK) -nya. Dia meminta kesuksesan yang diraih Agung Wedha bisa ditularkan kepada komunitas atau petani dan calon-calon petani milenial lainnya.
“Langkah seperti Bli Agung ini akan mampu mengubah mindset anak-anak muda tentang pertanian. Jadi bekerja di sektor pertanian itu menjanjikan. Karena pertanian sekarang itu bisa dilakukan dengan digitalisasi,” katanya.
Sementara itu menurut Agung Wedha, PMK mengembangkan integrated chain farming (mata rantai pertanian) dan koperasi PMK melalui komunitas.
“Anak-anak muda itu perlu contoh agar mereka mau berkecimpung.nah kita di sini memberi contoh kepada anak muda bahwa bekerja di sektor pertanian itu bisa dilakukan dengan cara-cara keren, lewat networking dan penerapan teknologi,” katanya.