Sulit Sinyal, Siswa SMAN 23 Pakenjeng Garut Belajar Daring di Saung Bukit

Ditempat saung inilah siswa SMAN 23 Pakenjeng Garut belajar online. Tampak dalam gambar Kepala Sekolah Drs. Supan (bertopi)didampingi guru dan orang tua saat meninjau lokasi belajar di Kp Arinem Desa Jaya Mekar, Selasa 13/10/2020.
(Photo-PND)
Garut, TransNews.co.id- Siswa Siswi SMAN 23 Pakenjeng Garut Jawa Barat mengeluhkan kegiatan belajar online (daring) terganggu dan tidak maksimal sebab diarea lingkungan sekolah atau wilayah mereka tingal tidak ada akses internet.

“Saat ini jika belajar daring kita harus mencari sinyal diatas bukit yang jauh dari area pemukiman karna ketiadaan spot sinyal internet,”ujar beberapa disiwa ditemui Transnews,Selasa (13/10/2020).

Dikatakannya kegiatan belajar seperti ini sudah berjalan sejak pandemi covid-19 terkait belajar online (daring) yang di wajibkan pihak pemerintah,”ungkapnya.

Kepala Sekolah SMAN 23 Pakenjeng Drs. Supan terkait keluhan siswa belajar daring, disela sela meninjau lokasi saung belajar kp Arinem Desa Jaya Mekar, mengungkapkan, keluhan siswa dapat difahami karena memang spot sinyal di area sekolah dan pemukiman khususnya di Desa Jaya Mekar belum ada,sehinga menyulitkan siswa belajar online.

“Beruntung para orang tua siswa dengan sukarela mendirikan gubuk swadaya di atas bukit agar siswa dapat mengakses internet untuk belajar, “ujarnya.

Jauhnya lokasi akses sinyal internet tambah Supan, terkendala oleh cash HP jika habis batre, sehingga siswa lagi lagi harus turun dari bukit untuk bisa cas HP secara bergantian ke pemukiman yang jaraknya cukup jauh antara 1 hingga 2 KM.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com