Tari Seudati Penutup Borobudur Internasional Arts and Performance Festival 2019

“Ini ada oleh-oleh kopi pak, dari Aceh, mohon diterima, pak,” ujar salah satu penari, Yusri Saleh sambil menyodorkan bungkusan kopi yang diterima Sekda Provinsi Jawa Tengah dengan wajah sumrigah.

Almuniza berharap, ajang Borobudur Internasional Arts and Performance Festival 2019 dan ajang kesenian lainya dapat menjadi pintu masuk untuk publik nasional dan internasional mengenal Aceh dan menjadi penyemangat serta energi terbarukan bagi dunia pariwisata di Aceh.

“Kebangkitan Aceh di masa depan dimulai dari seni dan budayanya. Dan sudah seharusnya bangkitnya Aceh dimulai dari melestarikan kebudayaan dan kesenian,” ujarnya.*** (PG)

Delapan orang penari dan dua Aneuk Syahi (syekh) saat menampilkan tari Seudati pada acara penutupan Borobudur Internasional Arts and Performance Festival 2019. Selain Seudati, Aceh juga menampilkan tari Ratoh Jaroe pada malam sebelumnya. (Foto: BPPA/ Saifullah S)

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com