Sementara Wadirkrimum Polda Jatim, AKBP Nasrun Pasaribu menjelaskan tersangka memiliki keahlian bisa mendekati seseorang dan bisa meyakinkan korban. Hingga akhirnya korban tidak sadar dan dalam waktu enam bulan secara bertahap tersangka memberikan uang sebanyak Rp 48 miliar kepada tersangka.
“Dari barang bukti disini kita kenakan pencucian uang sehingga kita kenakan TPPU, sehingga kita dapat mengembalikan aset dari pada si pelapor. Jadi aset tidak hilang dan bisa kita kembalikan kepada pelapor,” ungkapnya.
Nasrun mengatakan, bahwa tersangka tersebut menawarkan investasi tanah kepada korban, namun tanah tersebut ternyata fiktif.
“Investasi bahwa itu sangat menjanjikan dan tanah tersebut mejadikan (korban) tergiur tapi setelah kita cek ternyata bukan punya dia tapi punya orang lain yang sedang dalam perkara,” ungkapnya.
Tersangka dijerat atau dikenakan Pasal 378 KUHP dan atau 372 KUHP tentang penipuan dan atau penggelapan dengan ancaman pidana penjara 4 tahun.
Dijerat pula dengan Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang tindak pencucian uang dengan ancaman pidana penjara 20 tahun. (HD/HMs) Editor:Nas