Tingkat Penularan Covid-19 Rendah, Indonesia Jadi Negara Level 1

Pekerja melakukan bongkar muat Vaksin COVID-19 AstraZeneca setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Upaya menambah vaksin terus diupayakan pemerintah. (Dok. Infopublik)

Pedal Rem

‘’Kita perlu catat sekarang, sudah sekitar 126 hari Covid-19 betul-betul terkendali. Namun ini belum selesai. Kita harus hati-hati dan disiplin untuk terus pertahankan posisi sekarang ini,” Menko Luhut. Pemerintah sendiri terus mengejar target pembentukan kekebalan kelompok (herd imunnity) lewat vaksinasi. Sasarannya, vaksinasi dosis 1 mencapai 80 persen, dan vaksinasi dosis 2 (lengkap) dapat mencapai 60 persen pada akhir 2021 ini. Target penerima 208 juta.

Menko Luhut Panjaitan mencatat, pengendalian Covid-19 serta pembukaan ekonomi secara bertahap mampu menahan pelambatan ekonomi kuartal III-2021 yang diwarnai gelombang kedua serangan Covid-19 yang masif. Toh, katanya, kuartal III masih dapat tumbuh 3,5 persen, lebih tinggi dari perkiraan, meski jauh di bawah growth kuartal II yang mencapai 7,1 persen. Pada kuartal IV, ia yakin pertumbuhan mencapai 5 persen.

BACA JUGA :  Gandeng Sparta Indonesia, Pemkot Jakpus Gelar Vaksinasi Malam Hari

“Keberhasilan kita menurunkan angka kasus Covid-19 dengan cepat, telah mendorong pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Indeks Keyakinan Konsumen dari Bank Indonesia yang sempat turun ke tingkat pesimis, telah kembali pada tingkat optimis hanya dalam waktu tiga bulan,” ucap dia.

Indeks Keyakinan Konsumen Oktober 2021 berada pada tingkat tertinggi di masa pandemi, yakni mencapai 113,4 dengan skala nilai optimis lebih dari 100. “Ini angka yang tadinya tidak kami duga, tapi kami bahagia bangsa ini mampu mengatasi keterpurukan tadi,” kata Luhut.

BACA JUGA :  Kemenkes Terbitkan Edaran Terkait Tarif Tertinggi Pemeriksaan Covid-19

Momentum bagi gerak penulihan ekonomi telah muncul, namun Menko Luhut menggarisbawahi, semuanya harus dilakukan dengan hati-hati. Gas dan rem harus seimbang. Langkah PPKM level 3 selama 10 hari pada suasana Natal dan tahun baru, ialah bentuk upaya menarik pedal rem, menurunkan laju mobilitas dan aktivitas masyarakat yang sulit terkontrol. Laju pemulihan ekonomi pun direm untuk kemaslahatan bersama.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com

Pos terkait