Tingkatkan Nilai Tambah, Kementan Arahkan Petani Tabanan Lakukan Hilirisasi Pertanian

Selain memenuhi pasar di Bali, produk pertanian dari Tabanan juga dikirim ke Jawa, Sulawesi, bahkan ekspor ke mancanegara.

Hanya saja, Dedi berharap agar petani tidak menjual produk bahan mentah atau row material. Alasannya. harga jualnya rendah. Akibatnya, keuntungan yang didapat petani pun rendah.

“Oleh karena itu, kita meminta Pemkab Tabanan untuk terus mengarahkan petani agar menggarap hilirisasi agar keuntungan meningkat. Misal kakao, jika petani jual dalam bentuk biji fermentasi dengan harga Rp 40.000 – Rp 50.000/kg, harus diupayakan agar petani mengolah biji itu menjadi serbuk kakao. Lalu olah lagi menjadi pasta baru dijual. Pasti harga dan keuntungan petani meningkat,” katanya.

BACA JUGA :  Olahan Kentang Medians Tembus Pasar Amerika dan Cina

Begitu pula manggis. Dedi menyarankan petani tidak langsung jual buah segar. “Arahkan agar manggis digrading dulu lalu buat ekstrak manggis baru dijual, sehingga petani bisa mendapatkan nilai tambah yang menguntungkan”, tutup Dedi.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com

Pos terkait