Kota Sukabumi,transnews.co.id-Kepala KCD Disdik Wilayah V Jabar Nonong Winarni mengatakan, untuk SMKN 2 Sukabumi rencananya jumlah pelajar tatap muka hanya sebanyak 10 persen dan hanya 4 jam belajar tanpa ada istirahat.
“Nantinya ada kesanggupan untuk orangtua mengantar berangkat dan menjemput pulang,” ujar Nonong saat mengikuti Rapat Koordinasi rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Kota Sukabumi di Balai Kota Sukabumi, Selasa (4/8/2020).
Selain Walikota dan Wakil Walikota Rakor juga di hadiri Kementerian Agama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, PGRI Kota Sukabumi dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan lainnya.
Walikota Sukabumi,Ahmad Fahmi dalam kesempatan itu menjelaskan Rapat ini dalam mempersiapkan pendidikan tatap muka pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang akan dimulai pada tingkatan SMA sederajat rencananya mulai pertengahan Agustus 2020.
“Kegiatan tersebut agar ada satu pemahaman dan semangat yang sama bahwa dunia pendidikan harus semakin baik di tengah pandemi,”terang Fahmi.
Fahmi melanjutkan,kesehatan anak-anak harus jadi prioritas. Syarat yang harus dipenuhi dalam sekolah tatap muka yakni pembelajaran bagi sekolah yang siap maksimal 50 persen dari siswa per kelas dan ada verifikasi dari Satgas Covid-19.
“Syarat lainnya anak masuk sekolah tatap muka harus ada izin dari orangtua. Nantinya kalau tidak mengizinkan jangan memaksa anak sekolah tatap muka,”pungkas Walikota. (Ris) Editor:Nas