Nuh menjelaskan, dengan berbekal pengalaman dan sumberdaya yang dimiliki, melalui kerjasama dengan PCNU-Muslimat, Yarsis akan terus mengembangkan Rumah Sakit di beberapa daerah. Ini semua dilakukan karena layanan kesehatan masih sangat terbatas dan harus ditingkatkan.
Sebagai gambaran, jumlah bed per seribu penduduk baru 1,18 bed. Di Asia (20 negara) rata-rata 3,3 bed per seribu penduduk. Demikian pula jumlah dokter,0 baru 0,4 dokter per seribu penduduk, sedangkan di Asia 1,2 dokter per seribu penduduk. “Inilah salah satu alasan mengapa kami berupaya terus mengembangkan rumah sakit di beberapa daerah melalui skema kerjasama dengan PCNU-Muslimat, sekaligus kita dedikasikan dalam rangka 100 tahun Nahdlatul Ulama,” katanya.
Karena keterbatasan lahan sekitar 3.000 m2, maka konsep RSI Nyai Ageng Pinatih mengambil Small in Modernity (kecil namun modern). Kamar Operasi misalnya, menggunakan kamar operasi berbasis MOT (Modular Operating Theater) dengan dual pressure, bisa memilih yang bertekanan negatif atau positif. Ini sangat dibutuhkan, khususnya saat Pandemi Covid.
“Kami bertekad untuk meningkatkan modernitas tersebut melalui kualitas infrastruktur, alat kesehatan, sistem informasi dan layanan, serta kualitas para dokter, tenaga kesehatan dan tenaga pendukung lainnya,” tambahnya.( HD).