Menurut Emil, di Ponpes Ibrahomi, terdapat satu produk yang memproduksi minuman herbal bernama silaheng. Pemprov Jatim, kata Wagub Emil, sejatinya telah memiliki OPOP Mart serta program Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren). Tujuannya, menambah dana bergulir bagi mereka dalam mengembangkan usaha.
Tentu kami akan memilah-milah. Misalnya, di sini untuk produk yang sudah seatle. Atau ingin membuat produk yang baru lagi. Nanti semuanya bisa disenergikan dengan program OPOP, jelasnya.
Dalam pengembangan OPOP, lanjut Wagub Emil, kata kuncinya ada tiga, pertama santripreneur. Santri yang berada di sini, bukan hanya belajar text book, melainkan juga belajar hidup. Bagaimana mereka menjalankan usaha secara mandiri dan kuat secara ekonomi. Kedua, pesantrenpreneur.
Santri boleh datang dan pergi, tapi unit usahanya terus berkelanjutan seperti halnya minuman herbal silahen. Ketiga, sosialpreneur.
Ketika sudah menjadi alumni, mereka masih mengingat almamaternya dan ikut sengkuyung mengembangkan produk pesantren. Tiga pilar ini yang akan kita dorong di OPOP, tandasnya.(hd)