“Tidak ada dalam kamus hari ini bahwa kita bisa menyelesaikan Covid-19 dengan sembunyi di rumah. Bukan sombong, tapi kita harus terus berproduktif dengan penuh pertimbangan, kehati-hatian, serta prokes yang ketat,” tuturnya.
Dengan pendekatan terkalkulasi cermat seperti yang disebutkannya, Emil kemudian mengatakan bahwa cita-cita Jatim untuk unggul dalam perekonomian syariah tidak akan hanya menjadi sekedar wacana saja.
“Seperti tagline kita, yakni Optimis Jatim Bangkit, saya yakin perekonomian kita baik yang konvensional maupun syariah akan terus meningkat. Dengan generasi yang hebat, universitas keren seperti UMM, dan raksasa ekonomi syariah seperti BSI, saya optimis kita bisa,” terangnya.
Di akhir, mantan Bupati Trenggalek itu mengapresiasi program yang senantiasa dijalankan oleh BSI. Pasalnya, anak-anak muda membutuhkan support dari berbagai pihak untuk menyukseskan bisnis yang dirintis.
“Dunai terlalu dinamis untuk hidup kita divonis hanya dengan jurusan kuliah. Makanya ada program seperti ini, agar semua prospek bisa diambil oleh semua jurusan. Yang penting gak gaptek dan kreatif. Saya apresiasi sekali BSI atas inovasi ini,” tutupnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Komisaris independen BSI Arief Rosyid Hasan beserta Rektor UMM Fauzan.(hd)