Surabaya, Transnews.co.id – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memastikan, bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan selalu menginisiasi dan mendukung program-program terkait perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan anak.
Menurut Wagub yang akrab disapa Emil tersebut, hal itu penting mengingat berdasarkan survei Pengalaman Hidup Indonesia tahun 2016, perempuan dengan suami pengangguran beresiko 1,36 kali lebih besar mengalami kekerasan. Sementara, berdasarkan data sistem informasi online kekerasan perempuan dan anak di Jawa Timur, ada 668 kasus yang meliputi 340 kekerasan fisik, 272 kekerasan psikis, 80 kasus kekerasan seksual, 6 kasus eksploitasi, 12 kasus trafficking, 107 kasus penelantaran dan 509 kasus kekerasan lainnya.
“Kami di Jawa Timur tentunya memiliki komitmen, untuk mengarusutamakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam pembangunan kita. Indeks pembangunan manusia bukan satu-satunya indeks kinerja utama kami, tapi juga indeks pembangunan gender. Jadi, indeks pembangunan gender merupakan main performance indicator untuk provinsi,” ujarnya saat hadir di Forum Nusantara III Wahid Foundation Pembukaan dan Peluncuran Panduan Rencana Aksi Desa/Kelurahan Damai dengan tema “Mencegah Ekstremisme Kekerasan dan Menyebarkan Perdamaian Berbasis Komonitas” di Hotel Grand Mercure, Jalan Ahmad Yani no. 71, Surabaya, Selasa (21/12/2021).
Untuk itu, Wagub Emil mengatakan, bahwa Jatim telah berusaha mewujudkan komitmen ini dengan memastikan bahwa holistik dan inklusif ada pada prinsip Nawa Bhakti Satya yang menjadi programnya bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa.