Lebih jauh, Wagub Emil menjelaskan bahwa kemitraan yang lebih luas juga dapat dibangun melalui afiliasi dengan Astra. Mengingat, SMK PGRI 2 Ponorogo merupakan binaan perusahaan raksasa tersebut sehingga potensi membangun koneksi ke pihak lain akan lebih besar.
Maka ketika kesemua elemen tersebut terpenuhi, lanjut mantan Bupati Trenggalek itu, akan terlahir lulusan-lulusan berkualitas dari pendidikan vokasi yang ada. Selain itu, para lulusan tersebut akan lebih siap terhadap disrupsi jaman.
“Kalau dulu, dunia industri dan usaha dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan raksasa. Jadi kalau mau jualan, harus melalui distributor besar dan produksinya harus masif. Kalau mau beriklan, harus di media massa dan memilih jam-jam iklan yang prime time,” imbuhnya.
“Tapi sekarang ini, proses-proses semacam itu didisrupsi oleh digitalisasi. Jadi, sosial media sudah mengecilkan tembok dan halangan itu. Kalau ingin beriklan, bisa lewat sosmed. Kalau ingin jualan, lewat online market place. Jadi sekarang ini, newcomers bisa bersaing dengan perusahaan raksasa,” tambahnya.
Kepada SMK PGRI 2 Ponorogo, Emil berharap agar national showcase ini tidak hanya berhenti di penandatanganan kesepakatan saja, namun juga diikuti oleh perbaikan SDM baik dari pihak siswa maupun guru. Hal tersebut, ucapnya, akan didukung dengan bantuan dari pemerintah pusat yang akan mengalokasikan peralatan pendukung senilai kurang lebih Rp 5 miliar.
“Nanti hasilnya akan kita lihat dalam 6 bulan ke depan. Selama itu, ini akan terus kita monitor. Jadi mudah-mudahan program ini fidak hanya sekedar penandatanganan MoU saja, tapi juga pembuktian. Nanti, insya Allah kalau ini berhasil, akan menghasilkan efek bola salju untuk SMK lainnya,”