Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan mengatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka lulusan SMK sejak tahun 2021 hingga sekarang telah turun sebanyak 2,35%, yakni dari 13% menjadi 9,54%.
Wikan juga menyatakan, SMK PGRI 2 Ponorogo merupakan satu dari 1.400 SMA pusat keunggulan. Salah satu dari tugas yang diemban adalah semua SMA tersebut tidak punya eksklusivitas dan mencontohkan program unggulan kepada sekolah lainnya.
“Semuanya akan menerapkan kurikulum baru yaitu kurikulum Merdeka, yaitu kurikulum yang jauh lebih fleksibel, kurikulum yang lebih adaptif dengan apa yang diinginkan oleh industri. Kurikulum yang tidak lagi mengikat isi tetapi kurikulum yang kita cuma atur di rangkanya aja sebagai acuan,” jelasnya.
“Semua nanti akan dimerdekakan kepada kepala SMK dan guru untuk menyesuaikan dengan konteks lokal atau mungkin strategi khusus beberapa SMK yang berada di dalam kawasan industri,” lanjutnya.
Di akhir, Wikan memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membina pendidikan vokasi sehingga memiliki platform yang kuat dan berkualitas. Sehingga, dapat berinbas pada peningkatan pendidikan di Indonesia.
“Terima kasih atas kerjasamanya dan perjuangannya, khususnya untuk mitra besar dan stakeholder Astra. Terima kasih. Setelah ini, kami akan menyiapkan 2 Fast Track dengan Politeknik yang ada di sekitar sini untuk bidang-bidang yang sangat spesifik. Nantinya juga akan disampaikan peluang mengenai teaching factory dan Project Based Learning,” tuturnya. (hd)