SURABAYA, Transnews.co.id – Sebagai negara perpulauan terbesar dunia, Indonesia memiliki ratusan suku dengan bahasa, budaya, serta kepercayaan yang berbeda. Oleh karenanya, kebhinekaan merupakan suatu keniscayaan yang patut diselebrasi bersama.
“Kita di sini untuk menyegarkan kembali semangat kebhinekaan kita yang luar biasa. Karena didirikannya Indonesia adalah semangat untuk memperjuangkan keperimanusiaan sesuai nilai-nilai Pancasila. Makanya kita kumpul dari berbagai elemen, lintas latar belakang, bahkan lintas agama untuk menghargai pluralisme dan multikulturalisme yang ada di Indonesia,” ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Silaturahmi Anak Bangsa dengan tema “Pancasila Sebagai Elan Atau Lambang Perjuangan Hidup Dalam Membentuk Tata Dunia yang Berperikemanusiaan Pasca Pandemi” di Auditorium Universitas Ciputra, Surabaya, Sabtu (28/5/2022).
Menurut Emil, banyak orang seringkali mengenal istilah nation state yang hadir karena kesamaan nation dan juga yang hadir karena kesamaan geografis. Hanya saja, Indonesia tergolong unik karena merupakan negara archipelago terbesar dengan pulau-pulau terbesar dunia juga.
“Masing-masing pulau ini sebenarnya bisa memutuskan untuk menjadi standalone island, tapi ternyata kita bersatu sebagai Indonesia terlepas dari berbagai ras, budaya, bahasa ataupun agama. Maka Sumpah Pemuda tahun 1928 menjadi milestone yang luar biasa,” tuturnya.
Hanya saja, Emil menilai bahwa sekarang ini semangat untuk bersatu dalam kebhinekaan cenderung pudar. Apalagi mengingat Indonesia tak lagi berada dalam cengkraman para penjajah secara fisik.