Blitar, Transnews.co.id – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak berharap batik bisa menjadi sektor ekonomi yang menyejahterakan masyarakat. Pasalnya, batik merupakan warisan budaya milik Indonesia yang estetis dan eksotik dengan proses pengerjaan relatif rumit. Sehingga nilai yang dikandungnya haruslah dihargai sesuai demi kesejahteraan para pengrajinnya.
Hal tersebut disampaikan Emil Dardak, saat menghadiri Festival Batik Blitar Keren 2022 di Monumen Perjuangan Pembela Tanah Air (PETA) Kota Blitar, Minggu (20/3/2022) malam.
Emil mengatakan, salah satu keindahan seni batik tersembunyi dalam para pengrajinnya yang kebanyakan merupakan ibu rumah tangga. Yang mana, mereka terbiasa menyisipkan pengerjaan batik dalam tugas rumah tangga sehari-hari.
Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah strategis yang dapat menjamin kesejahteraan mereka. Mengingat, usaha yang dicurahkan dalam pengerjaan batik tidaklah sedikit.
“Ibu-ibu pengrajin ini biasanya mengerjakan batik di rumah, sambil mengurus anak dan suami. Selain itu, kita semua tahu bagaimana rumit proses pembatikan, terutama di jenis tertentu seperti batik tulis,” ujarnya.
“Untuk batik-batik dengan teknik pengerjaan tinggi seperti ini, maka kemudian kita harus dapat harga yang premium sehingga nilainya setara dengan usaha yang dikeluarkan. Dengan begitu, kita bisa menjadikan batik sebagai sektor ekonomi yang mensejahterakan,” imbuhnya.
Emil menjelaskan, dengan adanya festival batik semacam ini, kepremiuman nilai batik bisa dikembangkan. Terlebih, karena Blitar sebagai tuan rumah adalah kota yang kaya secara kepribadian.