Surabaya,Transnews.co.id – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menegaskan, bahwa fenomena kenaikan harga daging sapi yang diikuti dengan kelangkaan daging sapi di ibukota tidak terjadi di Jawa Timur.
Sebaliknya, Emil menyebutkan bahwa Jatim sedang surplus daging sapi dan stoknya juga dalam kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan. Sehingga kebijakan impor daging sapi dari luar negeri dianggapnya tidak dibutuhkan untuk dilakukan di Jawa Timur.
“Untuk Jawa Timur, kami tidak ada keperluan untuk mengimpor daging sapi. Karena kita justru sedang surplus. Namun ada harga yang meningkat tapi masih dalam batas normal,” kata Emil saat dikonfirmasi oleh sejumlah media Selasa (26/1/2021).
Di Jatim sendiri, dikatakan Emil, pemerintah memiliki sistem pemantau harga bahan pokok online melalui laman siskaperbapo.com, yang menyajikan data harga realtime sembako di pasar-pasar di Jawa Timur.
“Dan per hari ini, terpantau harga daging sapi per kilogramnya rata-rata Rp 108.229,”tuturnya.
Namun, kata Emil di tingkat pasar tradisional memang terdapat harga bervariasi untuk daging sapi. Misalnya di Surabaya, hari ini Pemprov Jatim melakukan survei dan mendata harga terbaru untuk daging sapi.
“Seperti di Pasar Soponyono dan sejumlah pasar lokal di Surabaya masih dalam rentang Rp 107.000 per kilogramnya,”kata Emil lagi.
Sementara itu, pemotongan sapi di rumah potong hewan di Surabaya, Malang dan sekitarnya, dikatakan Emil juga masih normal, tidak ada kenaikan ataupun penurunan yang signifikan. Dan mereka menyuplai daging untuk wilayah dalam kota.