“Dari awal kita gambarkan samudera yang luas, kita ambil dari kepitingnya yang perkasa, itu menyatukan grup, nanas kan dari kidul/selatan kita satukan dibondong yang artinya ayo kita bersatu membangun kota yang dikawal dengan kembang Widuri dengan keharuman kembang Widuri,” lanjutnya.
Ia menambahkan, penyatuan segenap potensi Pemalang dalam selembar kain batik menunjukkan kesatuan tekad masyarakat Pemalang dalam membangun daerahnya. “Siapa lagi yang peduli dan bangga kalau bukan kita,” ujarnya.
Sebagai informasi, Surat Edaran Bupati Pemalang tersebut dikeluarkan bertujuan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi yang berbasis pada potensi lokal sesuai dengan Misi ke-5 Kabupaten Pemalang sebagaimana tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pemalang Tahun 2021-2026 serta dalam rangka meningkatkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap produk lokal yaitu Batik Pemalangan yang telah menjadi ikon daerah.