TN.BANDUNG l — Keberadaan Mahasiswa Aceh di perantauan diharapkan mampu memberikan stigma positif terhadap isu-isu negatif yang berkembang di luar Aceh, khususnya di daerah Mahasiswa-Mahasiswi Aceh menimba ilmu. Peran serta tersebut dirasa penting untuk menunjukkan bahwa isu yang tersebar tersebut tidaklah benar.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah MT diwakili Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Almuniza Kamal, S.STP, M.Si saat menghadiri acara Tameurakan 2019, atau lepas sambut anggota Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Aceh (IKAMAPA) yang diselenggarakan di Curug Cigamea, Bogor, Sabtu, 7 September 2019 kemarin.
Plt Gubernur Aceh juga memberikan tiga petuah penting bagi tumbuh kembangnya seseorang di tanah perantauan terutama bagi Mahasiswa/i antara lain silaturhami, kebijaksana, dan menjadi pencerah.
“Pertama, upayakan menjalin silaturahmi dengan orang tua (tokoh) asal Aceh di daerah Mahasiswa/i menuntut ilmu. Kedua, bijaksana dalam menggunakan media sosial demi menghindari debat kusir dan perpecahan,” ujarnya
Adapun yang ketiga, lanjut Plt, Mahasiswa/i juga diharapkan agar dapat menjadi pencerah bagi lingkungan sekitar dengan menjunjung nilai-nilai Islam. Sehingga memberikan warna bagi kehidupan sosial dimana pun mereka berada.
“Dengan begitu, Mahasiswa/i Aceh di perantauan akan dengan mudah beradaptasi sehingga dapat mendulang prestasi dan membawa nama baik Aceh,” jelas dia.
Terakhir, Plt Gubernur berharap Mahasiswa/i Aceh ikut membranding kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong sebagai kawasan competitive Halal, Smart and Green Industrial Park, tentang Kebangkitan dan semangat Pemerintah menyongsong bangkitnya Ekonomi Aceh.