Dengan demikian, kata dia, maka anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dibelanjakan untuk membeli produk rakyat yang pada gilirannya akan membawa situasi perekonomian yang semakin baik.
Lebih lanjut, pria berkacamata ini menjelaskan, pemilihan lokasi KWKP ini dipastikan tidak terlalu mengganggu aktivitas lalu lintas. Karena kawasan ini memang tidak banyak dilalui kendaraan.
Sementara itu, Camat Klojen Drs. Heri Sunarko, M.Si mengungkapkan, KWKP merupakan salah satu upaya pemulihan ekonomi. KWKP tidak hanya digelar saat Ramadan saja, namun akan diselenggarakan rutin setiap akhir pekan.
Heri menuturkan, warga di wilayah Klojen banyak yang kehilangan pekerjaan yang merupakan dampak dari pandemi sejak tahun 2020 lalu. “KWKP adalah salah satu inovasi kita dikembangkan di wilayah Kecamatan Klojen. Ini adalah salah satu komitmen kami untuk menerjemahkan komitmen pak wali, yakni peningkatan kesehatan, pertumbuhan ekonomi, dan penguatan infrastruktur,” tandasnya.
Lebih lanjut, Heri menuturkan, sebenarnya proses ini sudah dimulai sejak tahun 2021. Untuk Kecamatan Klojen, pihaknya mengambil peran penguatan ekonomi. Akhirnya digerakkan kegiatan ekonomi kemasyarakatan di 11 kelurahan, salah satunya di Penanggungan dengan kawasan wisata kuliner.
“Kelurahan lain masing-masing dengan potensinya. Dari 11 kelurahan sudah terbentuk di enam kelurahan. Sedangkan lima lainnya akan dibentuk setelah Lebaran. Klojen berusaha memberikan warna bagi Kota Malang. Saya harap Penanggungan ini menjadi role model bagi kelurahan-kelurahan di Kota Malang,” ungkapnya.