“Tidak lain adalah betul-betul ada edukasi di desa, ada filterisasi di desa, ada kewenangan di desa, di RT dan RW. Kalau semua berbasis desa, semua masyarakat teredukasi, masyarakat diajak (dipaksa) untuk berkehidupan yang baik, sehat, benar, insya Allah kehidupan new normal bisa dilaksanakan,” jelas Plt. Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin.
Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigadir Jenderal TNI Herman Hidayat Eko Atmojo mengatakan, pihaknya mendukung dan mengapresiasi upaya warga dalam membentuk kampung tangguh di wilayahnya, sebagai cara menangkal penyebaran Covid-19.
Tidak hanya bagaimana langkah warga melakukan tindakan bila ada warga yang butuh pertolongan akibat terjangkit Covid-19. Melainkan juga mengedukasi warga di bidang ketahanan pangan dalam jangka panjang kedepan.
Hal senada juga diungkapkan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Sumardji. Bahwa Polri bersama TNI, selalu siap membantu dan hadir di tengah warga dalam mencegah penyebaran Covid-19. Dalam PSBB tahap tiga yang berbasis desa, bhabinkamtibmas serta babinsa selalu terjun langsung bersama-sama para relawan dan warga, guna mensukseskan Kampung Tangguh Semeru.
“Sebab itu, kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, yang mulai banyak terdukasi akan pentingnya keberadaan kampung tangguh semeru. Salah satunya yang ada didalamnya adalah bidang ketahanan pangan, sebagai langkah kemandirian warga bertahan di tengah pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Setelah menghadiri peluncuran Kampung Tangguh di Semampir, Krian. Mereka bersama meninjau wilayah Desa Wonocolo, Taman, Sidoarjo, yang akan dibentuk kampung tangguh karena di desa ini ditemukan custer baru penyebaran Covid-19.(WHy) Editor:Nas