Jakarta, Transnews.co.id – Kabar pemunculan varian baru Covid-19 asal Afrika Selatan (Afsel), yang disebut-sebut ganas dan sangat menular, cepat bergulir ke seluruh penjuru dunia. Apalagi, hanya dalam tempo dua hari setelah menerima laporan, organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkannya sebagai varian of concern (VoC) dan menamainya Omicron.
Respons cepat datang dari dunia penerbangan. Pemeriksanaan ekstra ketat dilakukan atas semua kru pesawat dan penumpang asal embarkasi Afrika Selatan di semua bandara tujuan. Tak pelak, 600 orang penumpang yang baru mendarat di Bandara Schiphol, Amsterdam, harus menjalani tes PCR berstandar terbaik.
Mereka itu adalah penumpang dari dua pesawat KLM, yakni maskapai milik Belanda, yang terbang dari Johannesburg dan Cape Town, dua kota terbesar Afrika Selatan (Afsel), dan baru saja mendarat di Schiphol, pada Jumat (26/11/2021) pagi. Lalu, para penumpang itu dikumpulkan di ruang kedatangan yang terpisah dari penumpang asal bandara embarkasi yang berbeda.
Ketika penumpang asal Cape Town itu menunggu hasil tesnya, Pemerintah Belanda mengumumkan penutupan bandaranya bagi semua jenis penerbangan dari Afika Selatan (Afsel) dan enam negara tetangganya, yakni Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambique, Namibia, dan Zimbabwe.
Tak ayal, penjagaan atas penumpang dari Afsel itu semakin ketat. Mereka tak diizinkan keluar sama sekali dari ruang kedatangan selama menunggu hasil tes. Kebutuhan makan dan minum disediakan petugas Bandara Schipol. Mereka harus bermalam di bandara, tidur di lantai beralas selimut yang dipinjamkan petugas.