Menurut Yusradi, untuk memaksimalkan anak-anak Gayo yang kuliah ke luar negeri, perlu peran serta pemerintah daerah melalui kepala daerah terpilih dan DPRK di Gayo-Alas (Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Bener Meriah). Termasuk, pihak terkait lainnya, non-pemerintah: kampus/sekolah/pesantren, alumni, paguyuban, komunitas, organisasi mahasiswa/siswa, keluarga, media, dan mahasiswa/pelajar sendiri.
“Mudah-mudahan, melalui ikhtiar terus menerus dan kerjasama banyak pihak di tanoh tembuni, berbagai daerah di Indonesia, sampai diaspora Gayo di luar negeri, makin banyak anak-anak Gayo dan dari Gayo yang ke luar negeri,” tegas Yusradi.***